Kementerian sosial RI melalui UPT sentra Antasena Magelang dan balai besar Pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial (BBPPKS)Bandung melakukan respon kasus terhadap berita di akun tiktok @Rinahajemat Tanggal 10 Oktober 2023, mengenai seorang anak yatim yang putus sekolah karena sering di bully. Menindak lanjuti berita tersebut tim respon kasus Sentra Antasena Magelang dan BBPPKS Bandung melakukan assesment dengan mengunjungi kediaman anak tersebut di Jl. Tabrani Ahmad, Kel. Sungai Jawi Dalam, Kec. Pontianak Barat di dampingi oleh Pekerja Sosial.
Dari hasil assessment di peroleh informasi bahwa Anak tersebut benar merupakan seorang anak yatim dan putus sekolah karena di bully. Menurut keterangan orang tua, saat usia anak 2 tahun, anak pernah di periksakan ke dokter spesialis tumbuh kembang anak, dan anak di Diagnosa AUTIS ringan.
Oleh karena itu tim dari balai Antasena Magelang dan BBPPKS Bandung di dampingi oleh Pekerja Sosial memberikan Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa bantuan merujuk anak ke Psikolog dan Psikiater untuk memeriksa psikologis dan kejiwaan anak, berkoordinasi dengan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB Pontianak) untuk melanjutkan pendidikan paket A,B dan C, berkoordinasi dengan Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Kota Pontianak untuk meningkatkan keterampilan yang di miliki anak, bantuan pemenuhan kebutuhan dasar keluarga anak, bantuan tambahan modal usaha, bantuan perlengkapan sekolah dan sepeda.
Selanjutnya Dinas Sosial Kota Pontianak bersama dengan Pekerja Sosial akan melakukan monitoring dan evaluasi terkait dengan bantuan yang telah diberikan. Semoga dengan bantuan yang di berikan dapat bermanfaat untuk masa depan anak.