Kabid Pemberdayaan Dinas Sosial Kota Pontianak, Syafarudin menanggapi untuk bantuan difabel (disabilitas, atau keterbatasan diri ) yang merupakan salah satu program kementrian Dinas Sosial (Kemensos).
Syafarudin mengatakan masalah difabel merupakan salah satu program Kemensos, cuma bantuan diberikan hanya untuk orang miskin atau kurang mampu dari segi sosialnya. Namun untuk mereka (difabel) biasanya diberikan bantuan berupa alat pendengar, kursi roda dan kaki palsu yang diberikan oleh dinas sosial.
Kalau masalah keberadaan Sekolah Luar Biasa yang ada di Kota Pontianak sangat dirasa bagus sekali seperti SLB Dharma Asih yang baru salah merayakan HUT ke-47.
"Sangat bagus sekali, karena satu-satunya SLB dari TK sampai tingkat SLTA yang ada di Pontianak, dan rata-rata berstatus swasta, walaupun biaya untuk pengelolaan masih kurang," ujar Syafarudin usai menghadiri puncak perayaan HUT ke-47 SLB Dharma Asih.
Ia juga mengatakan biasanya difabel orang tuanya banyak yang tidak mampu menyekolahkan, akibatnya kedepannya tidak terkendali dan kacau.
"Kalau orang tidak mampu harus masuk Basis Data Terpadu (BDT) kalau tidak masuk tidak bisa dibantu," ujarnya.
Untuk pengusulan bantuan juga tidak bisa diusulkan langsung diterima, tapi biasanya kalau ada yang meminta bantuan untuk sekolah diarahkan ke Diknas, karena mengingat dananya tidak besar.
Kalau Dinsos hanya membantu untuk peralatan kemudian rekomendasi untuk diarahkan ke instansi lain.
Sumber : https://pontianak.tribunnews.com/2019/03/14/program-dinas-sosial-kota-pontianak-berikan-bantuan-berupa-alat-bantu-kepada-kaum-difabel